SELAMAT DATANG DI BLOG PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH SUMENEP

Sabtu, 24 Desember 2011

Hukum Ucapan “Merry Christmas” (Selamat Hari Natal)

. . .


Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah ditanya:

Bagaimana hukum mengucapkan Merry Christmas (Selamat Natal) kepada orang2 Kafir? Bagaimana pula memberikan jawaban kepada mereka bila mereka mengucapkannya kepada kita? Apakah boleh pergi ke tempat2 pesta / majlis yg mengadakan acara seperti ini? Apakah seseorang berdosa, bila melakukan sesuatu dari yang disebutkan tadi tanpa sengaja (maksud yang sebenarnya) namun dia melakukannya hanya untuk menghormati kawan, malu, perasaan atau sebab-sebab lainnya? Apakah boleh menyerupai mereka di dalam hal itu?

Jawaban:

Mengucapkan Merry Christmas (Selamat Natal) atau perayaan keagamaan mereka lainnya kepada orang-orang kafir adalah HARAM hukumnya menurut kesepakatan para ulama (ijma).

Hal ini sebagaimana dinukil dari Ibn al-Qayyim rahimahullah di dalam kitabnya Ahkam Ahl adz-Dzimmah, beliau berkata, Adapun mengucapkan selamat berkenaan dengan syiar-syiar kekufuran yang khusus bagi mereka adalah haram menurut kesepakatan para ulama, seperti mengucapkan selamat terhadap Hari-Hari besar mereka dan puasa mereka, walau sekadar mengucapkan, Semoga Hari raya anda diberkati atau anda yang diberikan ucapan selamat berkenaan dengan perayaan hari besarnya itu dan semisalnya.

Perbuatan ini, kalaupun orang yang mengucapkannya dapat lari dari kekufuran, maka dia tidak akan lari dari melakukan hal-hal yang diharamkan. Ucapan semacam ini setara dengan ucapannya terhadap perbuatan sujud terhadap Salib bahkan lebih besar dari itu dosanya di sisi Allah. Dan amat dimurka lagi bila memberikan selamat atas minum-minum khamar, membunuh jiwa, melakukan perzinaan dan sebagainya. Banyak sekali orang yang tidak sedikitpun tersisa kadar keimanannya, yang terjatuh ke dalam hal itu sementara dia tidak sedar betapa buruk perbuatannya tersebut. Jadi, barangsiapa yang mengucapkan selamat kepada seorang hamba karena melakukan suatu maksiat, bid'ah atau kekufuran, maka berarti dia telah menghadapi Kemurkaan Allah dan Kemarahan-Nya.

Mengenai kenapa Ibn al-Qayyim sampai menyatakan bahawa mengucapkan selamat kepada orang-orang Kafir berkenaan dengan perayaan hari-hari besar keagamaan mereka haram dan posisinya demikian, kerana hal itu mengandungi persetujuan terhadap syiar-syiar kekufuran yang mereka lakukan dan meridhai hal itu dilakukan mereka sekalipun dirinya sendiri tidak rela terhadap kekufuran itu, akan tetapi adalah HARAM bagi seorang Muslim meridhai syiar-syiar kekufuran atau mengucapkan selamat kepada orang lain berkenaan dengannya karena Allah Taala tidak meridhai hal itu, sebagaimana dalam firman-Nya.

Artinya:Jika kamu kafir maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman)mu dan Dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-Nya; dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridhai bagimu kesyukuranmu itu.: [Az-Zumar:7]

Artinya : Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Ku- cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agamamu.[Al-Ma`idah :3]

Jadi, mengucapkan selamat kepada mereka berkenaan dengan hal itu adalah HARAM, baik mereka itu rekan-rekan sepejabat dengan kita seorang (Muslim) ataupun tidak.

Bila mereka mengucapkan selamat berkenaan dengan hari-hari besar mereka kepada kita, maka kita tidak boleh menjawabnya karena hari-hari besar itu bukanlah hari-hari besar kita. Juga krn ia adalah hari besar yang tidak diridhai Allah Taala; baik disebabkan perbuatan mengada-ada ataupun disyariatkan di dalam agama mereka akan tetapi hal itu semua telah dihapus oleh Din-ul-Islam yang dengannya Nabi Muhammad Shallallhu ‘alaihi Wa Sallam diutus Allah kepada seluruh makhluk. Allah Taala berfirman.

Artinya : Barangsiapa mencari agama selain dari agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia diakhirat termasuk orang-orang yang rugi. [Ali Imran:85]

Krn itu, hukum bagi seorang Muslim yang memenuhi undangan mereka berkenaan dengan hal itu adalah HARAM kerana lebih besar dosanya berbanding mengucapkan selamat kepada mereka berkenaan dengannya. Memenuhi undangan tersebut mengandung makna ikut serta bersama mereka di dalamnya.

Demikian pula, haram hukumnya bagi kaum Muslimin menyerupai orang-orang Kafir, seperti mengadakan majlis atau pesta-pesta berkenaan dengan hari besar mereka tersebut, saling memberi hadiah, membagi-bagikan manisan, hidangan makanan dan semisalnya. Hal ini berdasarkan sabda Nabi Shallallhu ‘alaihi Wa Sallam,

Artinya :"Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk sebahagian dari Mereka". [Hadits Riwayat Abu Daud]

Syaikhul Islam, Ibn Taimiyah berkata di dalam kitabnya Iqtidl` ash-Shirth al-Mustaqm, Mukhlafah Ashhb al-Jahm:

Menyerupai mereka di dalam sebagian hari-hari besar mereka akan menyebabkan timbulnya rasa senang di hati mereka atas kebatilan yang mereka lakukan, dan barangkali hal itu membuat mereka mencari-cari kesempatan (dalam kesempitan) dan menghinakan kaum lemah (iman). Dan barangsiapa yang melakukan sesuatu dari hal itu, maka dia telah berdosa, baik melakukannya kerana berbasa-basi, ingin mendapatkan simpati, rasa malu atau sebab-sebab lainnya kerana ia termasuk bentuk peremehan (penghinaan) terhadap Dinullah dan merupakan sebab hati orang-orang kafir menjadi kuat dan bangga terhadap agama mereka.

Kepada Allah kita memohon agar memuliakan kaum Muslimin dengan Din mereka, menganugerahkan kemantapan hati dan memberikan pertolongan kepada mereka terhadap musuh-musuh mereka, sesungguh Dia Maha Kuat lagi Maha Perkasa
BACA SELENGKAPNYA..

Sabtu, 17 Desember 2011

MENATA AKHLAQ Menuju Ridha dan Cinta-NYA ( Etika bergaul yang harmonis)

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sahabat saudaraku fillah..Mari kita renungkan sabda Rasulullah berikut ini:

“ Muslim yang terbaik adalah muslim yang mana muslim lainnya selamat atau merasa aman dari gangguan lisan dan tangannya” ( HR. Bukhari ).

“Seorang muslim itu saudara bagi muslim lainnya dia tidak mendzaliminya, tidak mengecewakannya, juga tidak menghinanya. Maka cukuplah seorang itu digolongkan dalam keburukan bila ia menghina saudaranya yang muslim.” ( HR. Muslim )

Saudaraku..dari hadits ini bermakna bahwa kualitas keislaman kita bisa diukur sejauh mana orang lain merasa aman dengan keberadaan kita dengan tidak mendzaliminya baik dalam hal perkataan maupun perbuatan . Dalam pergaulan agar terjadi hubungan yang harmonis kita mesti mengindarkan diri dari hal-hal berikut ini ;

♥ Menghina

Penghinaan dalam bentuk apapun jangan dilakukan karena akan menimbulkan sakit hati dan rasa dendam.Oleh karena itu berusahalah untuk menahan diri dari komentar atau sikap kita yang membuat orang lain merasa direndahkan.

♥ Ikut campur urusan pribadi

Setiap orang punya urusan pribadi yang terkadang tidak ingin diketahui orang lain. Jangan paksa orang lain untuk menceritakan sesuatu yang sifatnya sensitif, misalnya: hutang, aib, masa lalu atau masalah yang bersifat pribadi.

♥ Memotong pembicaraan
Kebiasaan memotong pembicaraan atau memojokkan orang lain dengan kondisi yang tidak tepat akan menimbulkan kebencian. Maka berlatihlah untuk bersabar dengan mendengarkan dan mengoreksinya dengan cara yang terbaik dan waktu yang tepat.

♥ Membandingkan

Jangan suka membanding-bandingkan sahabat kita dengan sahabat yang lain dalam hal; harta, kedudukan dan status sosial karena akan membuat dirinya tak berharga dan merasa terhina.

♥ Membela musuhnya dan mencaci kawannya

Membela musuhnya bisa dianggap bergabung dengan musuhnya dan mencaci kawannya bisa dianggap memusuhi dirinya. Maka yang terbaik adalah bersikap netral agar membawa kebaikan bagi semua pihak.

♥ Mengungkit masa lalu

Jangan suka mengungkit kesalahan di masa lalu yang mana kini telah disadarinya.Belajarlah untuk membuka lembaran baru dengan lebih baik dan bersemangat mengisinya dengan kebaikan.

♥ Marah yang berlebihan

Marah yang berlebihan akan menimbulkan perbuatan keji. Kalau harus marah sampaikan dengan komunikasi yang baik dan tidak berlarut-larut. Segera berbaikan kembali dan jangan sungkan untuk meminta maaf.

♥ Bau badan dan bau mulut

Bau badan dan bau mulut yang tak segar akan membuat orang lain tidak nyaman. Oleh karena itu jaga kebersihan badan dan mulut agar nyaman dalam bergaul.

Hal-hal di atas adalah yang perlu kita hindarkan dalam pergaulan. Agar pergaulan bisa mendatangkan kebaikan dan berlangsung secara harmonis kita harus memperbanyak hal-hal yang baik di antaranya jika berjumpa ucapkan salam, senang menyapa dengan wajah yang ceria,senyum yang tulus,kata-kata yang santun dan lembut, bersikap sopan , penampilan yang menyenangkan, saling memberi hadiah, menghubungkan tali persaudaraan dengan saling berkunjung , saling menasehati dalam kebenaran dan mudah memaafkan kesalahan.

Demikianlah sahabat saudaraku fillah, semoga untaian ini bermanfaat. Wassalaamualaikum wr.wb. Jazzakumullahu khayran wa Barakallahu fiikum.                                                                 
BACA SELENGKAPNYA..

Senin, 12 Desember 2011

Berbagi menjadi Berkah dan Melimpah


Semoga sukses buat semuanya di dunia dan diakhirat, marilah kita saling berlomba, senantiasa bersegera dalam kebaikan, berusaha menjadi yang terdahulu dan terdepan dalam kebaikan... Semoga kita berjumpa kelak dalam perjumpaan yang diridhoi Allah di syurga-Nya kelak.. Aamiin....
Semoga Allah menjaga keikhlasan kita, meridhoi kita, senantiasa memberikan rezeki kepada kita, memberkahi usaha kita, memudahkan urusan yang kita hadapi, memberikan kesehatan lahir dan bathin. Senantiasa tergerak untuk berbuat kebaikan setiap saat dimanapun berada.

“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipatgandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan” (QS. Al Baqarah: 245)

Siapakah yang dapat memberi keuntungan 700 kali lipat?


Allah berfiman : "Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui." (QS. 2 : 261)

Allah swt. selalu menceritakan dalam Al Qur'an mengenai kepastian hancurnya alam dunia. Dalam pembukaan surah At Takwir, Al Infithaar dan Al Insyiqaaq, digambarkan secara detil bagaimana langit yang kokoh ini kelak akan menjadi rapuh dan terkelupas, bintang-bintang akan terlepas dari porosnya, lautan akan dipanaskan lalu diluapkan dan menelan semua daratan, matahari dipadamkan sehingga tidak ada kehidupan lagi di muka bumi. Ini menunjukkan bahwa harta yang selama ini manusia perjuangkan akan berakhir. Harta tidak akan pernah bisa mempertahankan kehidupan di muka bumi. Sehebat apapun usaha manusia untuk memperpanjang hidupnya, kematian pasti akan tiba pada saat yang telah ditentukan.

Sebelum menyesal, masih ada kesempatan untuk membuat harta kita menjadi abadi. Caranya: transferlah harta anda ke akhirat. Salurkan kekayaan anda melalui lembaga-lembaga sosial yang membantu fakir miskin dan anak yatim, lebih dari itu wakafkan harta anda untuk pelayanan sosial seperti masjid, sekolah pendidikan agama dan rumah sakit dsb. Dari sini harta anda akan bergerak mencarikan pahala untuk anda. Dari sini kecapean yang selama ini anda lakukan tidak akan menjadi sia-sia. Anda kelak ditunggu oleh harta anda di surga.

(Mari turut berpartisipasi memproduksi berjuta kebaikan, Jangan puas hanya melaksanakan yang wajib. Bersihkan harta dengan mengeluarkan zakat, infaq dan shodaqoh. )
Pembangunan “ GEDUNG DAKWAH MUHAMMADIYAH SUMENEP “ belum selesai masih sedang me-
Nunggu para dermawan sejati (berminat Hub:Bp.Wagiman Ks, Telp: 0328-7704402, PDM Sumenep)
BACA SELENGKAPNYA..

Sabtu, 10 Desember 2011

Jangan Menyalahkan Tuhan

Oleh Dr Abdul Mannan

Sebagian kita mulai menyalahkan musim hujan yang kembali menyapa kita. Padahal, jika tidak ada hujan, kekeringan juga akan datang dengan dampak yang jauh lebih buruk. Artinya, hujan atau tidak, bergantung pada cara manusia memperlakukan alam ini.

Manusialah yang menjadikan hujan bak monster ganas. Hutan yang dulu rindang kini gundul dan tak terurus. Sungai yang dulu megalir dengan jernih, kini keruh dan tersumbat. Bahkan, beberapa sungai justru menjadi tempat sampah dan menimbulkan bau tak sedap.

Alam tak bersahabat lagi dengan kita. Maka, air hujan yang dulu memberikan banyak manfaat, kini justru menimbulkan banyak mudharat. Sejatinya air hujan adalah berkah yang dengan kehadirannya untuk keseimbangan alam. Bahkan, hujan juga merupakan stimulus dari Allah agar manusia berpikir dengan jernih dan beriman kepada Allah semata.

"Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui." (QS al-Baqarah [2]: 22).

Dan hujan itu dibutuhkan bagi kelangsungan hidup manusia itu sendiri. (Lihat QS [32]: 27). Prinsipnya hujan itu adalah berkah dari Allah demi kesejahteraan manusia dan keseimbangan alam semesta. Tanpa hujan, bumi akan diliputi oleh kekeringan yang berujung pada kegersangan, kelaparan, dan berakhir pada kematian.

Faktanya hari ini hujan tidak demikian. Di beberapa tempat, musim hujan justru menjadi aba-aba kewaspadaan yang sangat dikhawatirkan. Sebab, tidak lama lagi banjir akan menemui mereka. Dalam situasi demikian, siapakah yang salah?

Tentu bukan Tuhan yang keliru, tapi manusialah yang bersalah. Allah telah menurunkan penjelasannya dalam Alquran. Pertanyaannya, sejauh mana kita mentadabburinya, sehingga mengerti dengan sebenarnya bahwa hujan itu adalah berkah. Dan, karena itu kita mampu membuat satu kebijakan yang bisa mengundang berkah.

Tatkala Allah menurunkan ayat tersebut di atas, target yang dikehendaki oleh-Nya ialah manusia bisa memelihara keseimbangan alam. Berpikir bagaimana kehadiran hujan mampu memberikan manfaat besar seperti yang difirmankan-Nya. Bermanfaat bagi pertanian, peternakan, kehidupan, dan keindahan alam. Jadi, bukan Tuhan yang salah ataupun alam yang tidak mau bersahabat. Tetapi, manusialah yang salah mengelola lingkungan.

Banjir itu terjadi karena manusia lalai dalam mengantisipasinya. Ketika sebuah kota dibangun dengan tanpa perencanaan yang baik, pasti banjir akan menjadi sahabat mereka. Ketika alam tidak dipelihara dengan serius maka bencanalah sahabat karib mereka. Sekali lagi jangan salahkan Tuhan tapi salah manusia sendiri. Wallahu a'lam.(Republika,Edisi; Jum’at  Tgl.09 Desember 2011)

BACA SELENGKAPNYA..

Release dan Tuntunan Majelis Tarjih Terkait Gerhana Bulan Besok

Assalamu’alaikum w. w.
Dengan ini kami sampaikan bahwa akan terjadi gerhana bulan total pada hari Sabtu, 10 Desember 2011 M, yang melewati/melintasi seluruh wilayah Indonesia. Sehubungan dengan itu, kami mohon Redaksi Website Muhammadiyah dapat memuat maklumat atau rilis berita sebagai anjuran untuk menjalankan ibadah terkait dengan terjadinya gerhana bulan tersebut.

Adapun data gerhana selengkapnya adalah sebagai berikut:
1.      Gerhana Penumbra mulai            : 18.34 WIB
2.      Gerhana Umbra mulai                  : 19.45 WIB
3.      Gerhana Total mulai                    : 21.06 WIB
4.      Tengah Gerhana                           : 21.32 WIB
5.      Gerhana Total berakhir                : 21.58 WIB
6.      Gerhana Umbra berakhir            : 23.18 WIB
7.      Gerhana Penumbra berakhir        : 24.30 WIB

Perlu kami sampaikan bahwa pada momen awal gerhana Penumbra merupakan awal gerhana (18.34 WIB), namun tidak mudah dibedakan dengan Bulan Purnama. Mata manusia mulai mudah mengenal gerhana pada momen gerhana Umbra, bagian Bulan di kawasan Umbra Bumi akan terlihat hitam, karena sorot cahaya matahari Matahari ke Bulan 100% tertutup oleh planet Bumi.

Sehubungan dengan hal di atas, kami menyarankan agar warga Muhammadiyah yang hendak menunaikan salat gerhana dapat memilih waktu pada momen gerhana Umbra mulai sampai dengan momen gerhana Umbra berakhir (19.45 s.d. 23.18 WIB). Adapun mengenai keputusan Tarjih tentang ibadah yang terkait dengan terjadinya gerhana sebagaimana termuat dalam lampiran.

Demikian, atas perhatian dan kesediaannya memenuhi permohonan ini kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum w. w.

BACA SELENGKAPNYA..

Jumat, 09 Desember 2011

SUSUNAN PENGURUS PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH KABUPATEN SUMENEP PERIODE 2010-2015

Penasehat     1                                                 : KH.Abdul Kadir As, BA
Penasehat     2                                                 : H. Ahmad Baidlowi , As
Ketua                                                              : Drs.H.Mohammad Yasin, M.Hi
Wakil Ketua                                                    :  Bahrus Surur, M.Ag
Wakil Ketua                                                    :  Ahmad Hudaifah, S.Sos
Wakil Ketua                                                    :  Drs.Akh Junaidi, S.Pd.M.M.Pd
Wakil Ketua                                                    :  Imam Muttaqien, M.Kes
Wakil Ketua                                                    :  H.Mohammad Syarif Hidayatullah
Wakil Ketua                                                    :  Abd Gani, S.Pd
Wakil Ketua                                                    :  Syaiful Bahri, S.Ag
Wakil Ketua                                                    :  Hasyim Asy'ari, M.Ag
Wakil Ketua                                                    :  Abdis Slamet, SKM
Sekretaris 1                                                    :   Wagiman Ks, S.Pd
Sekretaris 2                                                    :   Drs.H.Moh Muhsin, M.Pd
Bendahara                                                      :  Kadarisman, SE, M.AK
Majelis Tarjih dan Tajdid                          :  Drs. Matsuni + M.Yahya, BA + Idris Saleh, S.Hi
Majlis Tablig                                            :  H. Muntaha,S.Pd + Drs. Ahmad Suri + Moh Ashari, S.Ag
Majlis Pendidikan Dasar dan Menengah   :  Drs.H.Moh.Ra'is, M.Si  + Akhyari,M.Pd.I
Majlis Pendidikan Kader                          :  Abd Rachem  +  Moh Ridwan, S.Ag  + Drs.Moh Anwar
Majlis Pelayanan Kesehatan                     :  Adib Karahman, S.P  +  Ainur Rahman, S.P
Majlis Pelayanan Sosial                            :  Moh Saleh, SE   + Syamsul Arifin, S.Pd + Sulaiman,S.Pd
Majlis Ekonomi dan kewirausahaan          :  H.Mardi Kusdani, S.Pd + Yayan Yuandhi + Ismoyo, S.Pd
Majlis Pemberdayaan Masyarakat            :  Agus Budiyanto, S.Ag + Ir.Syamsul Arifin H
Majlis Hukum dan HAM                          :  Mahmud, SH + Drs.Moh Mahsul, M.MPd+Slamet Irianto
Majlis Lingkungan Hidup                          :  Drs Hasani Yusuf + Jufriyadi+Sumardi Sidiq Wibisono
Majlis Pustaka dan Informasi                    :  Akh. Jailani, RM + Nur Chairil Anwar, S.Ag
Majlis Wakaf dan kehartabendaan             :  Asnari, S.Ag + Abdus Syakur
BACA SELENGKAPNYA..