SELAMAT DATANG DI BLOG PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH SUMENEP

Senin, 30 Januari 2012

Filter Hati Seorang Muslim


“Kita hidup di kepadatan interaksi
Tapi sulit untuk belajar memahami”
Ya dalam dunia ini kita tak lepas dari yang namanya interaksi atau lebih tepatnya komunikasi, karena pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan manusia lain untuk bertahan hidup. Dengan komunikasi manusia bisa tahu apa yang diinginkan orang lain dan apa yang diinginkannya.Tapi tahu, tidak sama dengan memahami, karena perkara memahami berkaitan dengan hati.
Memahami dibutuhkan dalam berinteraksi, karena dalam berinteraksi pun tidak cukup dengan logika tapi juga dengan hati karena kita tidak tahu latar seseorang yang berinteraksi dengan kita. Bisa jadi selama masih hidup kita menganggap bahwa kata-kata yang kita keluarkan saat berinteraksi dengan orang lain adalah wajar dan biasa tapi bisa jadi di akhirat nanti. Ada satu orang bahkan beberapa orang yang tersinggung dengan kata-kata kita walau kita menganggapnya itu biasa dan akhirnya mereka menuntut kita di akhirat nanti. Alhasil, terganjallah langkah kita ke Syurga-Nya.
“Sesungguhnya Allah mengetahui yang tersembunyi di langit dan di bumi. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala isi hati” (Fathir:38)
Ya hati manusia siapa yang bisa tahu kecuali Allah dan dirinya sendiri.
Seperti kita tahu sebuah kisah yang sarat dengan makna, di mana sang ayah yang bijak memberikan nasihat atau perintah kepada anaknya jika ia berbuat  satu keburukan maka tancapkanlah satu paku ke pagar kayu di depan rumahnya. Ketika perintah sang ayah dituruti anak tersebut saat ia melakukan satiap keburukan maka ditancapkanlah satu paku ke pagar kayu tersebut. Lalu ketika pagar kayu tersebut penuh dengan paku yang tertancap hingga tak ada ruang lagi untuk disematkan paku sang anak pun melapor kepada ayahnya hingga sang ayah memberi perintah lagi kepada anaknya, jika ia melakukan satu kebaikan maka tariklah paku yang telah ia tancapkan tadi ke pagar kayu tersebut dan sang anak pun melakukan perintah sang ayah sampai semua paku terangkat dari pagar tersebut.
Kisah tersebut menggambarkan bahwa jika kita melakukan suatu keburukan yang kepada seseorang maka keburukan itu akan tertancap atau membekas ke hati orang tersebut seperti halnya paku yang menancap ke pagar kayu dan ketika kita meminta maaf maka secara otomatis keburukan itu akan sedikit lenyap seperti paku yang di ambil dari pagar kayu tadi tetapi akan menimbulkan bekas sebuah lubang. Jangan sampai sebuah lubang yang kita buat kepada orang lain mengganjal langkah kita ke syurga nanti , mari kita sering-sering untuk melakukan muhasabah yang notabene merupakan filter hatinya setiap muslim.
Tentu kita tahu apa yang pernah diucapkan Khalifah Umar bin Khattab,”Hisablah dirimu sebelum dihisab oleh Allah”.  Sebuah kalimat perintah yang sangat mendalam bagi kita seorang muslim jika jarang untuk menghisab diri tetapi lebih sering menghisab orang lain dengan kritikan atau membongkar aib seseorang.
Berkacalah lagi pada diri apakah perkataan-perkataan yang terlontar dari lisan kita sudah mencerminkan perkataan-perkataan seorang muslim? Atau mungkin paradigma kita dalam memahami orang lain masih jauh dari pemahaman yang sesungguhnya?
“Hikmah adalah milik muslim yang hilang, di mana saja dia menemukannya, dia berhak mengambilnya“ (HR.Tirmidzi, 2611)
Allah telah memberikan kita 24 jam waktu. Siang hari kita berjuang manghadapi berbagai macam ujian hidup dan juga saling berinteraksi dengan sesama manusia lain, entah dikenal maupun tidak dikenal, dan pada malam hari gunakanlah waktu untuk mencari sebanyak-banyaknya hikmah selama kita beraktivitas seharian. Evaluasi setiap kegiatan kita , setiap perbuatan kita, atau setiap kata yang keluar dari lisan kita, yang baik dan mungkin ada yang buruk. Jadikan itu semua sebagai hikmah yang membuat diri kita lebih baik lagi di masa yang akan datang.
“Barang siapa yang keadaan amalnya hari ini lebih jelek dari hari kemarin, maka ia terlaknat. Barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia termasuk orang yang merugi. Dan barang siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka ia termasuk orang yang beruntung.” (HR. Bukhari).
Dan Rasulullah pun telah mengingatkan kita agar kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi setiap harinya karena termasuk orang beruntunglah kita jika bisa bertambah baik setiap saat, bukan golongan orang yang terlaknat dan merugi yang kita inginkan. Memang lebih baik dari hari kemarin mungkin terkesan kata-kata biasa yang sering kita dengar tapi alangkah beruntungnya kita jika kita bisa mengimplementasikan kalimat tersebut
Tak ada manusia yang bisa sempurna tapi bukan mustahil kita bisa lebih baik dari kemarin atau masa lalu kita. Kita bisa menjadi seorang muslim yang ideal.Seorang muslim yang lemah lembut terhadap saudaranya dan bersikap keras terhadap kafir.

Oleh: Nurachman

BACA SELENGKAPNYA..

Selasa, 24 Januari 2012

Tidur Islami Ala Rasulullah

 Pada dasarnya tidur adalah mengembalikan vitalitas tubuh, merelaksasikan atau mengistirahatkan otot-otot dan memperbaharui sel-sel yang rusak. Pernyataan tersebut bukanlah tidak beralasan, akan tetapi hal ini seperti yang dipaparkan dalam surat An-Naba’, “Dan Kami jadikan tidurmu sebagai pelepas lelah bagimu.” Dengan kata lain tidur merupakan kebutuhan yang tidak bisa tidak. Maka dapat disimpulkan bahwa dengan tidur akan sangat banyak manfaat yang dapat kita ambil darinya.
Oleh sebab itu, hendaknya setiap orang dapat menghindarkan tidur yang mubazir alias sia-sia. Akan tetapi kecendrungan hasrat manusia untuk tidur lagi dan lagi sulit diredam. Banyak yang salah kaprah dengan tidur sebagai istirahat. Hendaknya tidur yang notabene dapat melupakan beban masalah sesaat itu sangat berkualitas dan juga diridhoi-Nya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengajarkan bagaimana tidur yang berkualitas. Tidur berkualitas mengacu pada pola hidup sehat nan islami.
Bagaimana tidur sehat ala Rasulullah? Berikut ini adalah tipsnya. Sebelum tidur biasakan membersihkan diri dengan berwudhu’ dan bersiwak atau menggosok gigi. Tidurlah dengan pakaian yang pantas, jangan pakaian yang menyiksa raga seperti ketat dan menyesakkan sehingga mengganggu ketentraman tidur. Ada baiknya sebelum tidur untuk membersihkan tempat tidur agar tidur terasa nyaman. Jangan sampai lupa berdo’a dan berdzikir. Dengan berdo’a dan berzikir Insya Allah terhindar dari mimpi buruk.
Cara tidur pun sarat makna. Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam tidur dengan memiringkan tubuh kearah kanan, sambil berzikir kepada Allah hingga matanya terasa berat. Terkadang beliau memiringkan badannya kesebelah kiri sebentar, untuk kemudian kembali ke sebelah kanan. Tidur seperti ini merupakan tidur paling efisien, yaitu makanan berada dalam posisi yang pas dengan lambung sehingga dapat mengendap sesuai dengan aturannya. Lalu beralih ke sebalah kiri sebentar agar proses pencernaan makanan lebih cepat karena lambung mengarah ke liver, baru kemudian berbalik lagi ke sebelah kanan hingga akhir tidur agar makanan lebih cepat terurai lambung. Hikmah lainnya, tidur dengan miring ke kanan menyebabkan beliau lebih mudah bangun untuk shalat malam.
Sedangkan tidur bertumpu pada sisi kiri badan adalah berbahaya bagi kesehatan, karena dapat menghimpit posisi jantung akibatnya sirkulasi darah ke otak terganggu. Tidur miring ke posisi kiri mengakibatkan seseorang mengalami mimpi buruk. Dan janganlah tidur tertelungkup atau tengkurap, Allah sangat murka dengan posisi tidur seperti itu. Sedangkan tidur dengan posisi tertelentang akan mengakibatkan masalah bagi tulang belakang, yaitu dapat menekan atau menyesakkan tulang belakang.
Tips lainnya adalah tidur jangan terlalu malam, apalagi begadang mengerjakan hal-hal yang tidak bermanfaat. “Bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membenci tidur malam sebelum (shalat Isya’) dan berbincang-bincang (yang tidak bermanfaat) setelahnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Selain itu, Rasulullah pun menganjurkan kepada kita untuk bangun di awal hari yaitu pagi hari sebelum subuh. Manfaat yang akan diperoleh dari aktifitas ini di antaranya adalah kita dapat menghirup udara segar di pagi hari sembari mempersiapkan diri untuk melangkahkan kaki menuju masjid melaksanakan shalat shubuh secara berjama’ah. Hal ini tentunya juga bernilai pahala, dan lebih dari itu adalah kesehatan bagi kita.
Jika telah mengikuti apa yang dikatakan dan dilakukan oleh Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa sallam, niscaya apa yang diharapkan dari tidur berkualitas pun mudah didapat dan kesehatan akan tetap terjaga. Dan waktu subuh yang penuh berkah pun tidak terlewatkan dengan percuma. (hasmi)

BACA SELENGKAPNYA..

Rabu, 18 Januari 2012

Tutur Kata dan Perangai yang Menyenangkan


Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Sahabat saudaraku fillah..tutur kata dan perangai yang menyenangkan merupakan sifat yang membuat orang lain mudah bersahabat.Orang yang berperangai menyenangkan terlihat dari pancaran wajah dan sikapnya. Ia senantiasa menampakkan wajah yang ceria dan sikapnya yang ramah terhadap orang lain. Sikap seperti ini akan membuat senang setiap orang yang berhadapan dengan dirinya. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Dzar bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda :
“ Janganlah kamu meremehkan kebaikan sedikit pun, walaupun hanya dengan wajah berseri ketika bertemu saudaramu.” ( HR. Muslim ).

Saudaraku..bagi seorang pria yang sedang mencari calon pendamping hidup tentu mengharapkan mendapatkan seorang wanita yang bisa membuat dirinya selalu bahagia.Untuk itulah sebelum menjatuhkan pilihan kepada seorang wanita sebagai istri , seorang pria hendaklah memperhatikan calon istrinya itu senang bertutur kata dan berperangai menyenangkan atau tidak. Hal ini perlu dilakukan karena setiap orang pasti mendambakan suasana tenang walau berbagai kesulitan hidup melanda jiwa. Seorang istri yang berperangai baik dan tidak gemar mengumbar cacian akan membuat situasi keluarga lebih damai. Sehingga akan memberikan dorongan bagi suami untuk mengahadapi kesulitan hidup dengan tenang.

Seorang istri yang senantiasa menjaga tutur kata dan perangainya akan menjadi obat yang mujarab bagi suami dan seluruh anggota keluarga dalam membina ketabahan, keberanian dan keuletan dalam menjalani tantangan hidup. Seorang istri yang menerima kedatangan suami dengan wajah ceria , tutur kata yang santun dan pelayanan yang menggembirakan akan membangkitkan kembali semangat suami ketika sedang kelelahan. Namun sebaliknya jika istri menyambut kedatangan suami dengan sikap murung, tutur kata yang menyakitkan dan pelayanan yang buruk akan membuat mental suami jatuh dan semangat untuk mengatasi kesulitan menjadi lemah.

Saudaraku..bagi yang akan menginjakkan kaki ke dalam dunia rumah tangga hendaklah mengutamakan memilih pasangan hidup dengan memiliki akhlaq terpuji. Karena keluhuran akhlaq dan budi pekerti yang baik adalah modal yang sangat berharga dalam mengarungi bahtera rumah tangga.Sehingga kelak dapat tercipta rumah tangga yang penuh bahagia seperti yang didamba setiap insan, Insya Allah.

.Waalaikum salam wr.wb,  Jazzakumullahu khayran wa Barakallahu fiikum. 

BACA SELENGKAPNYA..

Minggu, 08 Januari 2012

Mengurangi Stress dengan Tahajjud



“Dan pada sebagian malam hari, salat Tahajjudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji” (QS Al Isra: 79)
Sholat tahajjud merupakan sholat yang paling utama setelah sholat fardhu. Ada banyak sekali keutamaan dan keistimewaan sholat tahajud ini. Suatu ketika malaikat Jibril mendatangi Rasulullah, lalu ia (malaikat Jibril) berkata, “Wahai Muhammad, hiduplah sekehendakmu karena kamu akan mati, cintailah seseorang sekehendakmu karena kamu akan berpisah dengannya, dan beramallah sekehendakmu karena kamu akan diberi balasan, dan ketahuilah bahwa kemuliaan seorang mukmin itu ada pada shalat malamnya dan tidak merasa butuh terhadap manusia.” (Hadits hasan diriwayatkan oleh al Hakim, dishahihkannya dan disepakati Adz Dzahabi).
Rasulullah sendiri senantiasa sholat malam sampai kakinya bengkak-bengkak sebagai wujud rasa syukur beliau terhadap karunia Allah. Sholat tahajjud akan mendekatkan diri kita kepada Allah, menjauhkan dosa, juga sebagai sebab diangkatnya derajat seseorang. Maka tak heran jika Muhammad Al Fatih dan tentaranya mampu menaklukkan Konstantinopel “hanya” karena semua pasukannya tak pernah meninggalkan sholat wajib sejak baligh dan separuh diantaranya tak pernah meninggalkan sholat tahajjud sejak baligh.
Satu hal yang tak kalah penting, dunia medis sudah membuktikan manfaat sholat tahajud bagi kesehatan. Seperti diriwayatkan oleh Tirmidzi dalam sebuah hadist, “Sholat Tahajjud dapat menghapus dosa, mendatangkan ketenangan dan menghindarkan dari penyakit.” Dr. Muhammad Sholeh dosen IAIN Surabaya pernah membuat penelitian desertasi berjudul “Pengaruh shalat Tahajjud terhadap peningkatan perubahan respon ketahanan tubuh imunologik: Suatu Pendekatan Psikoneuroimunologi” dimana disimpulkan bahwa apabila kita melakukan shalat tahajud secara rutin, benar gerakannya, ikhlas dan khusyu’ niscaya akan terbebas dari penyakit infeksi dan kanker. How come?
Dalam tubuh kita terdapat korteks adrenal yang menghasilkan beberapa hormon, salah satu di antaranya adalah kortisol (biasa disebut hormon stress), suatu hormon yang berpengaruh pada sistem kardiovaskuler, keseimbangan metabolik, dan sistem imun. Kadar kortisol di dalam tubuh sangat fluktuatif menyesuaikan dengan irama sirkadian. Pola umum irama sirkadian adalah sekresi kortisol yang naik pada saat tengah malam dan menjelang pagi. Jumlah hormon kortisol pada pagi hari normalnya antara 38-690 nmol/liter. Sedangkan pada malam hari atau setelah pukul 24:00 normalnya antara 69-345 nmol/liter.
Kadar hormon ini juga akan meningkat manakala seseorang dalam keadaan stress. Ketika kita sedang mengalami depresi atau stress karena tekanan pekerjaan, aktivitas, atau diet yang ekstrem, kadar hormon kortisol dalam darah akan meningkat. Sebagai akibatnya, kortisol yang berlebih akan menyebabkan berkurangnya jumlah limfosit, suatu perangkat sistem imun dalam tubuh. Apabila sistem imun dalam tubuh berkurang, maka akan mudah sekali tubuh ini terserang berbagai macam penyakit.
Sholat tahajjud terbukti mampu menurunkan kadar kortisol pada saat puncak sekresinya yaitu di atas jam 00.00 atau tengah malam. Pada tengah malam, irama sirkadian memungkinkan hormon kortisol ini berada pada kondisi yang tinggi. Apabila seseorang bangun malam untuk sholat tahajjud dengan niat yang ikhlas, maka akan terbentuk energi positif yang dahsyat bersumber dari komunikasi kita kepada Allah. Hal ini akan berimplikasi pada ketenangan batin terbebas dari permasalahan duniawi sehingga mengurangi derajat stress seseorang. Pada kondisi demikian, secara otomatis hormon kortisol yang diproduksi pun akan menurun sehingga tidak berdampak buruk pada sistem imun.
Logikanya jika usai mengerjakan sholat malam malah sakit, perlu dicurigai kita tidak ikhlas menjalankannya. Ketika seseorang tidak ikhlas dalam beribadah, sudah dapat dipastikan kita tidak mendapatkan faedah dari ibadah itu sendiri. Sehingga tidak muncullah perasaan tenang itu, yang berarti kita gagal mempengaruhi irama sirkadian untuk menurunkan sekresi hormon kortisol. Maka ibadah haruslah ikhlas, juga benar melaksanakannya agar kita mendapatkan manfaat dari ibadah yang kita lakukan.
Wallahu a’lam

BACA SELENGKAPNYA..

Minggu, 01 Januari 2012

Faham Agama Islam Menurut Muhammadiyah


Oleh: Drs. H. Syamsun Aly, MA.

قُلْ أَطِيعُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَإِن تَوَلَّوْا فَإِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْكَافِرِينَ

Katakanlah: "Taatilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir".
[QS Ali Imran (3): 32]

Pemahaman terhadap suatu persoalan sangat penting bagi seseorang sebelum ia mengerjakan sesuatu. Jika pemahamannya salah, maka langkahnya akan ikut salah juga, demikian sebaliknya. misalnya, ada seorang bapak minta tolong tetangganya untuk membelikan soto dengan bahasa jawa, Maksud sang bapak adalah membelikan makanan soto, namun yang datang adalah tembakau, karena menurut pemahaman orang yang dimintai tolong tadi adalah soto yang berarti tembakau untuk merokok. Akibat salah faham maka hasilnya adalah kesalahan yang amat fatal dan mengecewakan.

Dalam hal beragama juga demikian. Jika tradisi yang tampaknya seperti Islam itu difahami sebagai ajaran Islam, misalnya sedekah bumi di desa jelang musim tanam bagi petani agar hasil panennya dapat berlimpah (ruwatan di kota), dan sedekah laut (larung) bagi para nelayan pada saat-saat tertentu, dengan tujuan agar hasil tangkapan ikan dapat berlipat ganda. Maka kedua tradisi ini terus dilestarikan dan diyakini sebagai salah satu ajaran Islam yang wajib dipertahankan. Padahal jika dilihat dari keyakinan (aqidah) Islam, kebiasaan ini sangat dibenci Allah dan termasuk perbuatan syirik (orangnya musyrik), yang dapat menghapus semua amal kebaikan (simak QS. 6 / Al-An’am 88 dan QS. 36 / Az-Zumar 65), juga termasuk dosa besar yang tidak diampuni oleh Allah jika sampai mati meyakini dan mengamalkannya (QS. 4 / An-Nisa’ 48).

Sering juga kita saksikan di tengah-tengah masyarakat Islam, masih mengadakan tingkepan, yakni selamatan untuk wanita hamil 7 bulan. Menurut keyakinan Hindu, tujuannya agar bayi yang dikandung diberi perlindungan oleh sang Hyang Widhi hingga lahir ke dunia. Jika laki-laki agar tampan serta baik pribadinya seperti Arjuna dan jika lahir perempuan agar cantik dan baik pribadinya seperti Srikandi.

Dalam upaya strategi da’wah Islam, acara ini lalu diadop penyebar Islam tempo dulu, kemudian diganti dengan acara “walimatul haml” yang nampak Islami, lalu mengganti tokoh Arjuna dan Srikandi dengan Nabi Yusuf dan Maryam, karena kedua tokoh Islam ini jauh lebih baik dibanding Arjuna dan Srikandi.

Sekaligus mengganti acara wayangan dengan membaca Al-Qur’an surat Yusuf dan Maryam. Upaya ini dapat dimaklumi sebagai strategi awal da’wah Islam, dalam rangka mengenalkan tokoh Islam dan kitab suci Al-Qur’an, tapi tidak boleh difahami dan diyakini sebagai ajaran Islam yang harus diamalkan serta dipertahankan. Sebab tidak ada satupun ayat Al-Qur’an maupun Hadits Nabi yang mencontohkan ajaran seperti itu.

Islam yang dibawa oleh Rasulullah saw. memerintahkan untuk kenduri ketika bayi sudah lahir dan berumur 7 hari, yang dikenal dengan Aqiqah. Pada saat itu diadakan walimah dengan memotong 1 ekor kambing untuk bayi perempuan dan 2 ekor kambing u bayi laki-laki. Si bayi juga dicukur rambutnya dan diberi nama yang baik. Bukan justru mengadakan acara tingkepan dan Selapanan (pendak pasaran) yang diadakan secara besar-besaran, sementara ajaran Islam Aqiqah ditinggalkan.

AGAMA ISLAM MENURUT MUHAMMADIYAH
Menurut Muhammadiyah, Agama Islam adalah “apa yang diturunkan oleh Allah dalam al-Qur’an dan apa yang dihadirkan oleh Nabi Muhammad dalam Sunnah shahihah, yang terdiri dari perintah-perintah, larangan-larangan dan petunjuk-petunjuk, untuk kebaikan (hidup) manusia di dunia dan akhirat”. (Kitab HPTM hal. 276).

Dari pengertian di atas, maka yang difahami, diyakini, dan diamalkan serta perjuangkan oleh Muhammadiyah adalah ajaran agama Islam yang berdasarkan Al-Qur’an dan al-Hadits (Sunnah Rasulullah saw.). Islam murni yang bebas dari tahayul dan khurafat (keyakinan syirik yang merusak aqidah tauhid), serta bid’ah, (amalan baru dalam kalangan Islam yang tidak ada perintah atau contoh dari nabi Muhammad saw. yang menyebabkan rusaknya ibadah seseorang). Agar ummat Islam memperoleh kebaikan dan keselamatan hidup di dunia dan akhirat.

Sementara Ijtihad, Qiyash dan Ijma’ Shahabat/Ulama’ tidak dijadikan dasar atau pedoman beragama dalam Islam, tetapi hanya sebagai cara untuk memahami ajaran Islam yang bersumber pada Al-Qur’an dan As-Sunnah, sebagaimana perintah Allah dalam Surat Ali Imran ayat 32 di atas.

Muhammadiyah tidak membawakan ajaran baru, bukan pula ajaran K.H. Achmad Dahlan (Allahu yarhamhu), tetapi semata-mata hanya meneruskan ajaran Islam yang telah dibawakan oleh Nabi Muhammad saw. dengan pendekatan tajdid (pembaruan yang selaras dengan misi Islam), dalam berbagai bidang kehidupan. Jadi salah besar kalau ada orang atau kelompok yang mengatakan bahwa Muhammadiyah itu aliran sesat.

BACA SELENGKAPNYA..